JAKARTA, iNews Media – Di sela-sela kegiatan The 22 IFRA 2024 bertajuk Internasional Franchise License and Business Concept, Expo and Conference, beberapa pengunjung mampir di Kopi Kenangan. Mereka menyeruput segelas kopi dan sepotong senyum segera mereka. Kepala mengangguk. “Enak, cocok untuk saya. Pas, ini yang saya suka,” ujar Vira Remetwa, remaja yang ingin melihat kegiatan yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (16/8/2024).
Kopi di negeri ini bukan lagi minuman yang khas generasi tua. Sejak teknologi berkembang, biji kopi Arabika dan robusta telah diolah dalam pelbagai macam rasa dan memikat pelbagai generasi. Lalu, menjamur bisnis kopi di pelbagai kedai kopi untuk pelbagai usia sesuai selera lidah.
Dalam dua dekade terakhir bisnis kopi menarik perhatian konsumen di Tanah Air. Kopi-kopi berkualitas prima itu justru datang dari Bumi Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Bersamaan dengan itu, lahir konsumen penikmat kopi. Tak hanya yang sekadar ingin mencicipi, tapi juga jadi fanatik.
Di JCC, hadir sebuah brand baru, brand Kopi Kenangan. Kopi dengan rasa yang cocok, karena diambil dari biji kopi berkualitas prima yang tumbuh di Sumatera, Bali, dan Toraja. Adam, seorang Business Extention pada Kopi Kenangan, yang sejak tadi membantu menerangkan produk Kopi Kenangan kepada pengunjung, mengatakan, brand Kopi Kenangan merupakan top of mind dari kopi yang mereka hadirkan kepada konsumen.
Sebagai sebuah brand, Kopi Kenangan sudah hadir sejak 2017, merupakan local pride, buatan anak Indonesia. “Kopi Kenangan saat ini sudah memiliki 900 store di seluruh Indonesia, juga sudah masuk ke Singapura dan Malaysia. Ke depan, kita akan kembangkan lebih luas lagi ke negara-negara Asia lainnya,” tutur Adam dengan ramah.
Adam menjelaskan, target utama bisnis kopi ini adalah pada tempat-tempat yang premium, di mana pengunjung ramai berlalu lalang, seperti pusat perbelanjaan di mall, atau SPBU yang ramai, ruko, dan jalan protokol utama. Ini untuk brand Kopi Kenangan.
Namun saat ini mereka sedang kembangkan satu lagi sub brand bernama Satu Kenangan, tujuannya agar dapat melayani konsumen di bawah kelas Kopi Kenangan. “Kita tahu, harga Kopi Kenangan berkisar Rp 18.000 hingga Rp 35.000. Bagi sebagian orang, harga itu terhitung masih mahal. Itulah kenapa kita bikin satu lagi brand, yaitu kopi Satu Kenangan dengan harga terjangkau,” jelas Adam.
Brand Satu Kenangan diberi harga dari Rp 7.000 hingga Rp 15.000. Adam berharap, dengan harga itu kopi Satu Kenangan bisa diterima masyarakat segmen menengah ke bawah. “Tentu saja kami tetap menghadirkan kopi yang original di Kopi Kenangan. Kita lebih ke Americano dan Long Black,” ujarnya.
Adam menjelaskan, ada 2 pilihan biji kopi, yaitu Kenangan Blend dan Juara Beans. Kenangan Blend merupakan hasil racikan kopi Arabika dan robusta yang dicampur hingga melahirkan rasa kopi yang khas. Sementara, Juara Beans merupakan 100 persen kopi Arabika di mana spesifikasi dan hasil akhirnya sangat otentik Kopi Kenangan. Ini yang ditargetkan untuk para pencinta kopi.
Kopi Kenangan bisa menghadirkan rasa kopi untuk semua segmen. Biji kopinya lebih banyak didatangkan dari Sumatera. Kualitasnya tetap dijaga. Perusahaan harus mengetahui kopi yang mereka datangkan itu dari mana, bagaimana kualitas tanah di daerah itu, bagaimana suhu di situ, sampai proses pemetikan dan pengepakan hingga ke proses produksi akhirnya.
Seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat terutama para pencinta kopi, Adam merasa tertantang untuk memberikan sajian kopi terbaik bagi konsumen kopi yang dari hari ke hari terus bertambah. Pada sebagian kalangan, kopi adalah minuman pembangkit semangat kerja, tidak ngantuk. Kopi mendorong orang berkreasi dan berinovasi.
Tapi, menyeruput segelas kopi sudah menjadi gaya hidup tak hanya pada masyarakat urban (perkotaan) tetapi juga mereka di daerah rural (pedesaan). Kopi Kenangan dan Satu Kenangan tak hanya soal selera lidah dan bibir, tapi dia ikut membangkitkan rasa persaudaraan dan persamaan. Pada segelas kopi kita bisa merasakan kenangan hidup kita (MAS).
