15%

Jimmy Rol Torar : Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong Bukan Soal Rangkul Merangkul

30-Aug-2025

JAKARTA, iNews Media - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gugus Tugas Indonesia Raya (GETAR 08) Prabowo-Gibran, Jimmy Rol Torar menampik pendapat yang menyebut pemberian amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi untuk Tom Lembong merupakan intrik politik Presiden Prabowo Subianto.   

Ia menilai amnesti dan abolisi merupakan keputusan presiden untuk menebar kebahagiaan menyambut peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. “Bukan soal merangkul atau tidak merangkul.

Kan, lebih enak (tujuan amnesti dan abolisi) menuju kepada hari ulang tahun proklamasi Republik Indonesia yang ke-80 ini. Kita senang-senang, happy, sejuk kan. Lihat aja di sana, Pak Prabowo jogging-jogging (senang) juga,” kata Jimmy saat berbincang dengan Eddy Wijaya dalam podcast EdShareOn yang tayang pada Rabu, 27 Agustus 2025, yang dikutip Jumat (29/8). 

Menurut Jimmy, pemberian amnesti maupun abolisi merupakan hak istimewa seorang presiden. Sehingga menjadi wajar dilakukan sesuai aturan yang berlaku. “Para penerima sudah kena hukuman. Sehingga menjelang 17 Agustus 2025, 80 tahun Indonesia merdeka, ada yang mendapatkan amnesti dan abolisi,” katanya.

Pemberian amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi ke Tom Lembong menjadi perbincangan hangat masyarakat belakangan ini. Keduanya dikaitkan dengan tokoh politik yang menjadi ‘lawan’ Presiden Prabowo pada Pilpres 2024. 

Hasto eks Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan pengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Adapun Tom Lembong merupakan tim sukses Anies Baswedan. Sehingga memunculkan dugaan ini kebijakan politik untuk merangkul semua pihak yang selama ini kerap dianggap sebagai oposisi.

Jimmy mengatakan, kebijakan Presiden Prabowo memberikan amnesti dan abolisi kepada kedua tokoh tersebut memiliki tujuan yang lebih besar, yakni persatuan dan kesatuan di hari kemerdekaan. Namun tidak bermaksud menghapus oposisi dari pemerintahan.

“Sejak awal beliau (Presiden Prabowo) sudah mengatakan, negara yang besar, pemimpin yang berhasil mesti rekonsiliasi nasional. Semua petinggi-petinggi, tokoh-tokoh atau pemuka republik ini bersatu, kalau tidak bersatu nya susah,” kata dosen Pascasarjana Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar itu.

Jimmy berharap lawan tanding Presiden Prabowo pada Pilpres 2024 lalu bekerjasama dan mendoakan pemerintah dalam menjalankan tugas untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. “Saya juga mengusulkan Pak Anies, Cak Imin, Pak Ganjar dengan Pak Mahfud bersatu semuanya membangun republik ini,” ucap Sekretaris Jenderal Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (BP2KTI) tersebut (MAS).

Topik : #PolisiRepublikIndonesia #TentaraNasionalIndonesia #PrabowoSubianto
Similar Posts