Liputan6.com, Jakarta - Lindu kembali menggetarkan Bumi Pertiwi hari ini, Kamis (3/4/2025) saat libur Lebaran dan cuti bersama. Hingga pukul 20.00 WIB, di Indonesia terjadi dua kali gempa hari ini. Berdasarkan laporan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lindu pertama hari ini terjadi dini hari tadi pukul 01:45:45 WIB di wilayah Lasalepa, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Pusat gempa berada di laut 7 kilometer tenggara Lasalepa, Muna," papar BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id seperti dikutip Liputan6.com, Kamis (3/4/2025). Lindu itu dilaporkan BMKG memiliki kekuatan magnitudo 2,5 dengan kedalaman 3 kilometer. Episenter gempa berada pada koordinat titik 4,80 Lintang Selatan (LS)-122,79 Bujur Timur (BT).
Lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III di Raha. Kemudian pada pukul 04:03:39 WIB, gempa bumi menggetarkan wilayah Pulau Doi, Provinsi Maluku Utara. Episenter lindu berada pada koordinat titik 2,13 Lintang Utara (LU)-126,73 Bujur Timur (BT).
Gempa di Indonesia itu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III di Manado, Bitung, Ternate, Jailolo, dan Minahasa Utara. Pusat lindu berada di laut 118 kilometer barat daya Pulau Doi. Gempa bumi itu berkekuatan magnitudo 6 dengan kedalaman 10 kilometer. "Gempa tidak berpotensi tsunami," jelas BMKG.
Apa Itu Gempa Bumi?
Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa. Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.
Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.
Tanggap Bencana Gempa Bumi?
Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi. Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.
Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan. Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami (Redaksi).