JATIM, iNews Media - Kyai Mujahid Ansori, calon Wakil Bupati Pamekasan mendampingi Fattah Jasin menyampaikan dalam rilisnya bahwa garam adalah salah satu potensi ekonomi andalan Kabupaten Pamekasan yang juga memasok persediaan garam Nasional. Namun sayang, hingga saat ini Pemerintah masih melakukan import garam yang berakibat pada  hancurnya harga garam lokal. Alasan import ini adalah karena kualitas garam lokal termasuk garam Pamekasan yang masih di bawah standart yang ditetapkan. 

"Dalam perspektif Fattah-Mujahid, seharusnya pemerintah tidak mengambil jalan pintas dengan melakukan import garam sebagai solusi untuk mengatasi kualitas garam lokal. Seharusnya pemerintah melakukan pemberdayaan  SDM dengan memberi edukasi para petani garam tentang cara menghasilkan garam berkualitas tinggi yang sesuai dengan standart yang ditetapkan; baik untuk garam industri maupun garam rumah tangga. Kalau perlu intervensi teknologi juga  dilakukan", jelas Kyai Mujahid.

"Kyai Mujahid juga menambahkan Jika pasangan Fattah-Mujahid di amanahkan memimpin Pamekasan, Fattah-Mujahid akan melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat agar potensi garam di Pamekasan ini bisa menjadi sumber pasokan garam nasional dengan standart kualitas nasional.

"Perlu kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas garam Pamekasan, terutama dalam hal edukasi dan intervensi teknologi", ungkap Kyai Mujahid. Perlu diketahui kebutuhan garam nasional masih ditambal dari pengadaan impor lantaran produksi lokal belum mencukupi.

Direktur Impor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Arif Sulistyo menyebutkan, volume impor garam industri tahun ini (2024) mencapai 2,4 juta ton (Pa Kumis).