15%

Masjid Istiqlal Bedah Buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok

03-Jul-2025

JAKARTA, iNews Media - Masjid Istiqlal melalui China Space menyelenggarakan bedah buku “Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok”. Bertempat di China Space, 2 Juli 2025. Acara ini menghadirkan para akademisi, penulis, serta komunitas untuk membedah hubungan Indonesia-Tiongkok dalam perspektif komunikasi, geopolitik, ekonomi, dan budaya global.

Buku diberikan kata pengantar dari Menteri Luar Negeri RI Bapak Sugiono ini tidak sekedar mendeskripsikan hal ihwal hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, tetapi secara implisit juga menunjukkan betapa kedua negara di Asia ini perlu memperkokoh kerjasamanya di berbagai bidang sebagai upaya memperkuat politik regional sekaligus menjadi penyeimbang geopolitik global.

Buku ini bisa dikatakan komprehensif dari A-Z, dengan mengulas isu mulai dari politik ekonomi hingga kebudayaan; dari era Soekarno hingga Prabowo; dari KAA Bandung hingga BRICS, dari koleksi pers Melayu-Tionghoa higgga China Space Masjid Isitiqlal; dan dari isu anti-imperialisme hingga Perang tarif Trump.

Koordinator Staf Khusus Menteri Agama, Faried F. Saenong memberikan apresiasi terhadap keberlanjutan karya tulis yang dihasilkan setiap tahun. Ia menekankan pentingnya narasi yang koheren agar bisa menghasilkan dampak yang signifikan dalam konteks kebijakan publik maupun diplomasi komunikasi.

Ia juga memberikan Gambaran terkait kajian Islamic studies khususnya dalam hubungan Indonesia-Tiongkok. “Saya mengapresiasi penulis yang sangat produktif dalam mewarnai dialektika dinamika hubungan Indonesia dan Tiongkok”, jelas Faried.

Direktur the Invoice of Istiqlal, Mulyono Lodji, memberikan sambutan dengan mengapresiasi bedah buku ini. “Apresiasi harus diberikan pada setiap karya yang ditulis dengan kesadaran penuh. Tanpa narasi yang koheren, sulit bagi sebuah gagasan untuk berdampak luas.

Buku ini substansial karena membahas sejarah masa lalu hingga isu kontemporer”, ujar Mulyono. Penulis Buku, Budy Sugandi mengatakan bahwa proyeksi ekonomi global yang menempatkan Tiongkok dan Indonesia sebagai kekuatan besar di masa depan.

“Kerja sama strategis Indonesia-Tiongkok telah terjalin kuat, termasuk dalam proyek-proyek besar seperti kereta cepat, infrastruktur, dan energi terbarukan”, tutur Budy yang juga merupakan Wasekjen PP GP Ansor dan alumni Doktor Southwest University Tiongkok.

Lebih lanjut, Budy mengulas juga aspek politik, ia menyinggung terkait kemitraan startegis pemerintah Indonesia dengan Tiongkok yang semakin mesra. “Presiden Prabowo menganggap Tiongkok sebagai mitra penting, hal itu ditunjukkan dengan memilih Tiongkok sebagai destinasi kunjungan kenegaraan perdana”, papar Budy.

Bedah buku ini juga menghadirkan pembicara dari kaum muda, Sybli Adam (Ketua bidang Hubungan Internasional PB PMII) dan Alizza Laily Yuhanna (Sekretaris bidang Hubungan Internasional KOPRI PB PMII). Acara yang dimoderatori oleh Fahri Badina Nur dan MC Alvia Sabrina ini dihadiri sekitar 100 peserta dari berbagai latar belakang (MAS).

Topik : #PresidenRepublikIndonesia #DPR/MPR #AparaturSipilNegara
Similar Posts