JAKARTA, iNews Media - Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim mengatakan, program 100 hari Gubernur Jakarta dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, sudah terwujud 99 persen.
"Sebenarnya kalo mau dibilang berapa persen, 99 koma sekian persen. Tapi kan pada prinsipnya ini, bukan hanya dimulai tapi juga disempurnakan," ujar Chico, dilansir dari Antara, Senin (12/5/2025). Salah satu program yang sudah terwujud, kata Chico, adalah aktivasi taman kota 24 jam, antara lain Taman Leuser, Taman Langsat, dan Taman Ayodya.
Meski begitu, Chico tak menampik bahwa perlu ada perbaikan maupun penyempurnaan layanan dalam program tersebut. "Misalnya kalau kita bicara taman, kami memberikan ruang untuk UMKM. Sekarang itu terus dilakukan pengembangan terkait itu karena memang ini untuk pertama kalinya," kata Chico.
Di sisi lain, ada sejumlah program 100 hari Pramono-Rano yang tinggal menunggu waktu peluncuran dan sudah berjalan, tetapi butuh penyempurnaan. Salah satu program yang dimaksud adalah pemutakhiran dan perbaikan data siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
"Pemutihan ijazah juga begitu sampai hari ini ada 6.600. Tapi setelah masyarakat tahu ada pemutihan ijazah, data itu pun bertambah," ujar Chico. Adapun 40 program percepatan yang dijalankan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2025-2030 terbagi dalam beberapa kategori, yakni Pendidikan dan Teknologi meliputi pemutakhiran data KJP dan KJMU sinkronisasi menuju Program Sekolah Gratis.
Lalu, gratis transportasi umum untuk pemegang KJP, pemutihan ijazah, sarapan pagi gratis (diubah menjadi kantin sehat), penguatan JAKI sebagai SuperApps. Kategori kesehatan dan lingkungan meliputi pemutakhiran data BPJS, RSUD Cakung sebagai Rumah Sakit Internasional, home service untuk Lansia Jakarta (Pasukan Putih).
Kemudian, gerak cepat penyelesaian Kampung Bayam dan Tanah Merah, kamera pengawas (CCTV) di permukiman, Gerakan Masyarakat Punya APAR, peningkatan cakupan layanan air bersih. Selanjutnya ada gerakan menanam mangrove dan vegetasi pengendali polusi, pengelolaan sampah berkelanjutan, serta penguatan rusun untuk warga.
Untuk kategori kesejahteraan meliputi pemutakhiran data dan peningkatan honorarium kader, pemutakhiran data warga ber-KTP Jakarta, kemudahan pendaftaran PPSU, bursa kerja di 44 Kecamatan tiga bulan sekali, balai latihan kerja di kelurahan, dan penuntasan RW kumuh.
Terkait kategori sarana dan prasarana, ini meliputi gerakan transportasi aktif bebas emisi, pengembangan transportasi Jabodetabek dan kepulauan, pengembangan kawasan berbasis transit (Transit Oriented Development/ TOD).
Lalu, penguatan Blok M sebagai Sentra ASEAN, penitipan anak (daycare) di perkantoran pemerintah, ekosistem pengendalian banjir, pengembangan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT), penyegaran Jakarta International Stadium (JIS), dan revitalisasi Kalijodo.
Untuk kategori sosial dan ekonomi meliputi gratis masuk Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Monumen Nasional (Monas), museum di Jakarta untuk pemegang KJP, aktivasi balai rakyat, griya kecamatan, aktivasi taman kota 24 jam.
Berikutny adalah pengendalian inflasi pangan menjelang Idul Fitri, menjamin suplai pangan, anugerah Benyamin S Award, memajukan kebudayaan Betawi, inisiasi Jakarta Collaboration Fund, dan Road to Jakarta 500 (MAS).