JAKARTA, iNews Media - Partai Gelora Daerah Khusus (DK) Jakarta menggelar syukuran dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta ke-498. Bertempat di kediaman Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora DK Jakarta, Hazem Anis Matta, acara dihadiri oleh jajaran pengurus DPP, DPW, dan DPD Partai Gelora yang tampil dengan nuansa budaya Betawi.
Tasyakuran ini dibuka dengan sambutan dari Eka Putra Nugraha selaku Wakil Ketua DPW Partai Gelora DK Jakarta. Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa peringatan HUT Jakarta kali ini sejalan dengan visi besar Partai Gelora untuk menjadikan Indonesia sebagai SuperPower baru di kancah internasional.
“Jakarta sebagai ibu kota memiliki peran strategis dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju. Sebagai pusat ekonomi, sosial, dan politik, Jakarta harus menjadi etalase kemajuan bangsa,” ujar Eka Putra Nugraha. Selanjutnya, M. Agus Setiawan, Ketua DPP Bidang Pemenangan Teritorial Jakarta-Banten, menyampaikan harapan agar Jakarta tidak hanya menjadi kota global sekelas New York, London, atau Shanghai, tetapi juga tetap mempertahankan nilai-nilai budaya luhur bangsa.
“Kita ingin Jakarta menjadi kota modern yang tetap berakar pada identitas budaya Indonesia. Kemajuan teknologi dan ekonomi tidak boleh mengikis warisan budaya yang menjadi kekuatan unik negara kita di mata dunia,” tandasnya.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dipimpin oleh Musyawir Dahlan, Koordinator Bidang Kaderisasi Partai Gelora DK Jakarta, dilanjutkan dengan doa bersama untuk keselamatan dan kemajuan Ibu Kota.
Partai Gelora DK Jakarta menyatakan siap mendukung pemerintahan Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono Anung dan Rano Karno. Partai Gelora siap berkolaborasi dalam mewujudkan program-program pembangunan yang pro-rakyat, pro-budaya, dan pro-kemajuan.
Dengan tema “Jakarta Kota Global Berbudaya”, Partai Gelora berharap momentum HUT Jakarta tahun ini dapat menjadi inspirasi bagi langkah-langkah strategis dalam membangun Jakarta sebagai simbol kebangkitan Indonesia di era globalisasi (MAS).
